Dilihat dari kata-kata organisasi, berarti adalah sebuah bentuk perkumpulan yang mengharuskan seseorang untuk saling bekerjasama dengan anggota lainnya demi mencapai kesuksesan dalam pekerjaan yang dilakukan. Namun, sedikit demi sedikit, “Team Work” sudah tak terlihat lagi. Anggota-anggota yang lebih populer di sekolah jauh lebih mendominasi. Bekerja tak sesuai dengan porsi yang telah diberikan, bekerja melenceng jauh dari yang ditugaskan. Bertugas semaunya saja. Apakah kedisiplinan telah mati? Apakah popularitas dijadikan sebagai alasan seseorang dapat dianggap penting dalam organisasi? Tak beralasan….
Hal lain yang mencolok dari sebuah organisasi sekolah adalah senioritas. Senioritas dari para pendahulu dengan yang baru. Senioritas yang mengharuskan yang baru melakukan hal-hal yang diinginkan oleh orang pendahulu. Berkorban uang, tenaga, dan pikiran menjadi sebuah tanda dalam senioritas. Masih banyak bentuk senioritas yang tak dapat disebutkan. Apalah gunanya senioritas dalam sebuah organisasi sekolah? Organisasi tersebut tak akan pernah maju dengan adanya senioritas, senioritas bukan tanda keberhasilan. Kesuksesan hanya akan menjadi angan-angan jika suatu pekerjaan dilakukan dengan dibarengi senioritas. Kerjasama antara atasan dan bawahan tak akan menurunkan derajat seseorang.
Bekerjasamalah, saling menghormati, dan bekerja sesuai dengan porsi yang telah diberikan adalah kunci kesuksesan sebuah organisasi, termasuk organisasi sekolah. Senioritas tak akan pernah ada artinya, tak akan pernah ada gunanya. Senoritas hanya akan membuat pekerjaan tak berjalan dengan lancar, karena yang baru tidak dapat konsentrasi bekerja akibat gangguan-gangguan daripada pendahulunya.
Sumber : ayaelectro.wordpress.com
0 comments:
Posting Komentar